BISNIS DAN ILMU EKONOMI PERUSAHAN
5.1 Perusahaan Dan Ilmu Ekonomi
Kita semua terlibat dalam dunia usaha. Kebutuhan-kebutuhan pokok seperti makanan, tempat berteduh dan pakaian, dihasilkan oleh suatu sistem perusahaan. Yang mendasari sistem ini adalah suatu mekanisme dasar yang menentukan bagaimana produksi dan jasa dari berbagai jenis dihaasilkan. Ini disebut ilmu ekonomi. Ilmu ekonomi mempengaruhi kita semua baik kita mengerti ilmu ekonomi itu maupun tidak.
5.1.1 Pengertian Perusahaan
Telah banyak pengertian atau definisi tentang perusahaan dikemukakan oleh para ahli, namun secararingkas dapat dikatakan dibawah :
Perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yang mengolah sumber-sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan agar dapat memuaskan kebutuhan masyarakat.
Dari definisi tentang perusahaan tersebut dapatlah dilihat adanya lima unsur yang penting, yaitu : organisasi, produksi, sumber ekonomi, kebutuhan, cara yang menguntungkan.
5.1.2 Pengertian Ilmu Ekonomi
Suatu ilmu pengetahuan tentang pemenuhan kebutuhan-kebutuhan manusia melalui sumber-sumber daya yang ada. Sistem ekonomi suatu negara harus berkaitan dengan masalah pengalokasian sumber-sumber daya yang langka ini diantara kelompok – kelompok yang bersaing yang menginginkan sumber-sumber daya tersebut. Dan memutuskan diantara berbagai produk yang mungkin dihasilkan.
Sumber-sumber Ekonomi
Sumber-sumber ekonomi tersebut dapat dikelompokkan ke dalam :
– Manusia (Men)
– Uang (Money)
– Material (Material)
– Metode (Methods)
Didalam perusahaan, sumber-sumber ekonomi tersebut diproses agar menjadi barang/jasa yang akan ditunjukan untuk memuaskan kebutuhan konsumen sekaligus dapat memberikan keuntungan perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut diterapkan prinsip ekonomi yaitu dengan pengorbanan tertentu diharapkan dapat memperoleh hasil atau keuntungan maksimum.
Dalam hal ini seringkali hubungan antara faktor-faktor produksi digambarkan seperti berikut :
Gambar 5.1 : Hubungan antara faktor-faktor produksi
Memang pada tahap awal berdirinya suatu perusahaan selain diperlukan tersediannya faktor-faktor produksi, juga diperlukan adanya jiwa wirausaha yang tangguh dari para pengelolanya. Dapat dikatakan bahwa, wirausahawan adalah seseorang yang memiliki kepribadian yang unggul yang mencerminkan budi yang luhur dan pantas untuk diteladani karena atas kemampuan sendiri dapat melahirkan suatu sumbangsih karya untuk kemamjuan kemanusiaan yang berlandaskan kebenaran dan kebaikan.
Sedangkan kewirausahaan adalah suatu profesi yang timbul karena interaksi antara ilmu pengetahuan yang dapat diperoleh dari pendidikan formal dengan seni yang hanya dapat digali dari rangkaian kerja yang diberikan dalam praktek. Oleh karena itu, seorang wirausahawan melakukan kegiatan mengorganisasikan berbagai faktor produksi sehingga menjadi suatu kegiatan ekonomi yang menghasilakn laba yang merupakan balas jasa atas kesediannya memikul resiko.
Perusahaan Kecil
Kewirausahaan dapat dimulai dari suatu perusahaan kecil (Smal Business) yang kepemilikanya bisa diperoleh dari 3 cara yaitu :
1. Meneruskan usaha orang tua
2. Membeli perusahaan
3. Memulai usaha baru
Pada cara pertama, pada umumnya remaja memulai dengan belajar sambil membantu bekerja pada perusahaan orang tuanya dan kemudian meneruskan usaha tersebut sesudah orang tuanya tidak lagi mampu melanjutkan usahanya karena faktor usia yang sudah lanjut.
Masalah yang banyak muncul adalah jika memulai usaha yang baru samasekali sebab, dalam hal ini harus disiapkan suatu perencanaan yang cukup matang.
Hal ini dikarenakan pada awal usaha kecil tersebut perusahaan belum memperoleh konsumen yang pasti. Demikian pula, pengusaha masih harus banyak belajar dalam memilih bahan baku, sediaan dan tenaga kerja yang terampil.
Dalam kaitan tersebut terdapat beberapa alternatif untuk suksesnya pengembangan usaha kecil, yaitu :
1. Tenaga Kerja
2. Adanya pengembangan industri kecil
3. Adanya hubungan keterkaitan antara perusahaan besar, sedang perusahaan kecil
PERBEDAAN ANTARA PERUSAHAAN KECIL DAN PERUSAHAAN BESAR :
PERUSAHAAN KECIL
– Dipimpin sendiri
– Struktur organisasinya sederhana
– Persentase kegagalan relatif tinggi
– Sulit untuk mendapat pinjaman
PERUSAHAAN BESAR
– Dipimpin manajer profesional (bukan pemiliknya)
– Struktur organisasinya komplek
– Persentase kegagalan usaha relatif rendah
– Modal lebih mudah diperoleh
Melihat karakteristik perusahaan kecil tersebut maka pada umumnya kegagalan usaha dari perusahaan kecil disebabkan kurangnya pengalaman manajemen yang ditandai oleh :
– Kurang mampunya seorang pimpinan.
– Sulit berkembang.
– Kurang tepat dalam memilih media promosi.
– Piutang macet.
– Kridit yang tidak bijaksana (Unwise Cridit Policies)
Dengan adanya beberapa kelemahan tersebut, Pemerintah terus berupaya untuk membantu mengembangkan industri/perusahaan kecil. Beberapa alasan perlunya pemerintah mengembangkan perusahaan kecil antara lain :
– Dapat menyerap sumber daya manusia
– Dapat mengatasi pengangguran
– produktifnya SDM
– Dapat meningkatkan kecepatan perubahan strktur ekonomi daerah.
Langkah-langkah Nyata untuk Pengembangan Perusahaan Kecil
– Pengembangan minat berusaha (Sense of Business)
– Bantuan Kridit
– Peningkatan ketrampilan kerja dan perluasan kesempatan kerja
– Perbaikan ketrampilan personalian perbakan.
– Membentuk /mengaktifkan kembali sentra-sentra industri kecil.
– Pembatasan investasi pada industri
– Pemerintah melalui departemen terkait dan pemerintah daerah setempat dapat menyediakan Inkubator. Fasilitas dari bisnis inkubator tersebut dapat berupa konsultasi perencanaan perusahaan, pemasaran produk, informasi tentang adanya bantuan atau pinjaman pemerintah, tat cara perijinan usaha, perpajakan, komputerisasi dll.
Perusahaan Sebagai Lembaga Sosial
Telah dikemukakan bahwa perusahaan merupakan suatu unit kegiatan produksi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan motif memperoleh keuntungan. Unit kegiatan itu sering disebut sebagai lembaga sosial seperti lembaga sosial lainnya misalkan kehidupan keluarga RT, desa, kota, kecamatan, kabupaten atau suatu kelompok manusia yang mempunyai tujuan tertentu seperti Yayasan sosial, Koperasi dll.
Contoh perusahaan yang menyediakan barang disekitar kita misalkan perusahaan tegel, perusahaan semen, perusahaan pakaian jadi, perusahaan batik, perusahaan sepatu dan sebagainyanya. Sedangkan perusahaan yang menyediakan jasa misalkan, bank, asuransi, perhotelan, transportasi, dan lain-lain.
Di atas telah kita sebut bahwa, perusahaan adalah suatu lembaga sosial. Dalam hal ini tentunya terdapat perbedaan antara perusahaan dengan lembaga sosial lainnya. Letak perbedaannya adalah pada seluruh kegiatan yang diarahkan untuk memperoleh laba. Meskipun demikian memperoleh laba bukan merupakan satu-satunya tujuan perusahaan, tetapi masih terdapat berbagai tujuan lain seperti, memberi kesempatan kerja untuk mengurangi pengangguran, kemudian juga meningkatkan pendapatan pemerintah melalui pajak dan juga prestise.
Tujuan-tujuan yang lain itu hanya akan tercapai apabila perusahaan dapat hidup berkembang dan memperoleh keuntungan. Untuk itu perusahaan harus diorganisasikan dan dijalankan dengan baik. Lain halnya dengan lembaga-lembaga Pemerintah dan lembaga sosial lainnya yang kegiatannya lebih ditujukan untuk kepentingan masyarakat umum, misalkan Panti Asuhan, Rumah Sakit dll.
Perusahaan Sebagai Suatu Sistem
Sistem adalah suatu kesatuan atau unit yang terdiri dari sub-sub sistem yang saling bekerjasama ataupun saling mempengaruhi secara langsung atau tidak langsung untuk mencapai tujuan tertentu.
Perusahaan sebagai suatu sistem, berarti merupkan kombinasi dari berbagai sumber-sumber ekonomi yang langsung atau tidak langsung mempengaruhi proses produksi dan distribusi barang dan atau jasa untuk mencapai tujuan tertentu antara lain keuntungan dan pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Dalam skema di bawah ini dapat dilihat dua aspek dalam sistem perusahaan yaitu yang langsung berhubungan dengan kegiatan perusahaan dan yang tidak langsung berhubungan dengan kegiatan perusahaan.
Gambar 5.2 : Hubungan langsung dan tidak langsung dalam sistem perusahaan
Apabila ditinjau lebih lanjut, maka pada dasarnya sistem perusahaan mempunyai beberapa sifat, Sifat-sifat tersebut adalah :
1. Sifat Kompleks
2. Sebagai suatu Kesatuan/Unit
3. Sifatnya Berjenis-jenis
4. Sifat Saling Bergantung
5. Sifat Dinamis
Pengertian Sistem dalam Organisasi Sosial
Pengertian sistem dalam organisasi sosial secara umum. Di sini yang dimaksud dengan organisasi sosial adalah bersifat umum, baik yang menyangkut masalah soaial, politik, ekonomi, budaya, keagamaan dan sebagainya. Sedangkan yang dimaksud dengan sistem ialah suatu kesatuan yang menyeluruh dan terorganisasikan, terdiri atas dua atau lebih bagian atau komponen atau sub sistem yang dipisahkan oleh batas yang dapat diidentifikasikan dari supra sistem lingkungan (environmental suprasystem) yang lebih luas. Namun dalam tinjauan ini hanya khusus dibahas tentang sistem kemasyarakatan
Pertama-tama baiklah dibedakan antara sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (opened system). Sistem fisis dan sistem mekanis bersifat tertutup dalam hubungannya dengan lingkungannya; sedangkan sistem biologis dan sistem sosial mempunyai interaksi yang kontinyu dengan lingkuangan. Dalam artian inilah sistem biologis dan sistem sosial adalah sistem terbuka.
Dalam masyarakatyang kompleks, perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat maka ilmu bertendensi semakin menyempit dan lebih spesialistis. Namun pada tahap tertentu dirasa perlu adanya sintesa dan integrasi, sehingga tinjauan analisis suatu bidang dapat dipersatukan dalam teori yang lebih luas dan multi dimensional. Penerapan cara berpikir sistem (system thinking) dalam ilmu sosial mengembangkan konsep fungsionalisme. Konsep ini menitik beratkan pada orientasi orientasi sistem hubungan integratif dari bagian-bagian atau sub sistem dalam kesatuan fungsional yang menyeluruh.
Semua aspek kehidupan sosial merupakan jalinan yang kait-mengkait dan masyarakat hanya dapat dipahami sebaik-baiknya sebagai sistem yang saling berhubungan. Konsep menyeluruh dalam konteks memasyarakatkan ini berlawanan dengan konsep elementerisme yang menganggap keseluruhan (total) merupakan penjumlahan dari bagian-bagian yang terpisah. Walaupun pendekatan sistem sudah diterima dalam ilmu sosial misalnya, dalam ilmu manajemen, seringkali model yang dipergunakan masih sering bersifat tertutup dalam artian model-model tersebut hanya membatasi diri pada beberapa variabel – atau beberapa faktor lain terutama yang tidak dapat dikuantifikasikan. Organisasi sosial merupakan sistem yang dinamis, selalu berubah dan menyesuaikan diri terhadap pengaruh-pengaruh intern maupun ekstern dan dalam proses evolusi terus menerus. Sebagai sistem formal, organisasi kemasyarakatan dipengaruhi oleh struktur intern masyarakat itu sendiri maupun lembaga-lembaga lingkunganya.
Organisasi Sosial Sebagai Sistem Terbuka
Konsep organisasi sebagai sistem tertutup berpangkal tolak bahwa sistem itu berdiri sendiri dan deterministik. Karakteristik sistem tertutup itu ialah, bertendensi bergerak ke arah keseimbangan statis (keadaan kacau, tidak menentu, tanpa pola dan akhirnya akan hancur dan mati).
Konsep sistem terbuka berpangkal tolak bahwa sistem kemasyarakatan ada dalam hubungan yang dinamis dengan lingkungannya, menerima berbagai masukan dari lingkungannya, memprosesnya menjadi keluaran dan mengembalikan kepada lingkungan itu.
Walaupun pembahasan ini bertitik berat pada sistem terbuka namun perlu disadari bahwa konsep tertutup dan terbuka adalah masalah graduil. Secara absolut, setiap sistem adalah terbuka atau tertutup tergantung pada “ point of reference ” nya. Setiap sistem adalah “tertutup” terhadap pengaruh ekstern tertentu. Batas sistem (system’ boundarious) selalu menghalangi fakto-faktor lingkungan tertentu mempunyai dampaknya pada sistem yang bersangkutan.
Sistem sosial terbuka terdiri dari beberapa sub sistem, walaupun sistematika sub sistem dapat berbeda-beda, namun sub sistem utamanya adalah :
-
- Sub sistem nilai-nilai kemasyarakatan
- Sub sistem teknologi
- Sub sistem psikologi sosial
- Sub sistem struktur
- Sub sistem manajerial
Lingkungan Perusahaan.
Pada gambar di muka telah dikemukakan adanya dua lingkungan yang mempengaruhi operasi perusahaan yaitu lingkungan umum dan lingkungan khusus.
Lingkungan Umum Perusahaan Lingkungan Khusus Perusahaan
1. Politik 1. Penyedia
2. Hukum 2. Pelanggan
3. Sosial 3. Pesaing
4. Perekonomian 4. Teknologi
5. Kebudayaan 5. Sosio Politik
6. Pendidikan
7. Teknologi
8. Demografi
Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan.
Setiap perusahaan memiliki aktivitas memproduksi barang dan jasa untuk mendapatkan keuntungan yang layak.Dalam menjalankan aktivitasnya tersebut, perusahaan akan sangat mempengaruhi lingkungannya.
Dalam menjalankan aktivitasnya perusahaaan harus memiliki rasa tanggung jawab terhadap kelestaruan lingkungannya dan masyarakat. Kepada siapa saja perusahaan harus bertanggung jawab?.
Hal tersebut dapat diperiksa pada ilustrasi berikut :
1. Bertanggungjawab terhadap pelanggan/konsumen.
Pelanggan adalah pembeli produk/jasa yang diproduksi oleh perusahaan. Perusahaan harus berupaya untuk memuaskan para konsumennya agar pembelian itu dapat terus dilakukan secara berkesinambungan. Perusahaan harus memperhatikan adanya Konsumerisme. Adalah suatu gerakan untuk memberukan informasi kepada para konsumen dan melindungi mereka dari tindakan-tindakan yang salah. Hal-hal yang sangat diperhatikan konsumerisme misalnya, kualitas produk atau kualitas layanan jasa, iklan yang menyesatkan serta tindakan perusahaa yang tidak adil.
Berkaitan dengan Konsumerisme tersebut, dikenal 4 empat hak-hak konsumen yang perlu dilindungi, yaitu :
-
- Hak untuk Keselamatan
- Hak untuk memperoleh informasi
- Hak untuk memilih
- Hak untuk didengar
2. Bertanggung jawab terhadap tenaga kerja.
Perusahaan juga harus bertanggung jawabterhadap keberadaan tenaga kerja dalam perusahaan. Pekerja juga berhak mengetahui keadaan umum perusahaan dan menghendaki adanya manajer yang responsif terhadap keluhan pekerja
3. Bertanggung jawab terhadap Lingkungan.
Dalam menjalankan aktivitasnya, perusahaan harus memperhatikan keadaan di linkungannya, yaitu bagaimana upaya perusahaan supaya tetap dapat menciptakan lingkungan di sekitar perusahaan yang sehat, bebas dari polusi yang disebabkan oleh limbah perusahaan, seperti misalnya pembuangan limbah jangan sampai menyebabkan polusi pada air sungai/sumur, tanah. Juga asap yang dikeluarkan melalui cerobong supaya tidak menyebabkan polusi udara.
4. Bertanggung jawab terhadap investor.
Pada umumnya para investot sangat berkepentingan terhadapan kemajuan perusahaan, terutama yang terkait dengan pengelolaan dana, jual beli saham. Eksekutif perusahaan harus dapat menyakinkan kepada investor bahwa, pengelolaan keuangan perusahaan sudah tepat. Tentu saja hal ini akan tercermin pada Neraca dan Laporan Rugi/Laba yang dibuat setiap tahun buku.